Psoriasis adalah penyakit kulit yang sering kali disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat stres juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena psoriasis, terutama pada pria.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Kopenhagen menemukan bahwa pria yang mengalami tingkat stres yang tinggi memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengembangkan psoriasis dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami stres. Hal ini disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap stres yang dapat memicu peradangan dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Kerentanan terhadap stres juga dapat memperburuk gejala psoriasis pada pria yang sudah mengidapnya. Ketika seseorang mengalami stres, hormon stres seperti kortisol akan meningkat dalam tubuh, yang dapat memperburuk peradangan pada kulit dan mempercepat perkembangan plak psoriasis.
Untuk mengurangi risiko psoriasis dan mengelola gejalanya, para pria perlu memperhatikan kesehatan mental mereka dan mengelola stres dengan baik. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan berolahraga secara teratur, bermeditasi, berbicara dengan terapis, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan dan melepas stres.
Selain itu, penting juga bagi pria untuk menjaga pola makan yang sehat, menghindari alkohol dan merokok, serta rutin melakukan perawatan kulit. Dengan menjaga kesehatan secara keseluruhan, risiko terkena psoriasis dapat diminimalkan dan gejalanya dapat dikendalikan dengan lebih baik.
Dengan meningkatnya kesadaran akan hubungan antara stres dan risiko psoriasis pada pria, diharapkan para pria dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mental dan fisik mereka. Konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit untuk mendapatkan saran dan perawatan yang sesuai jika mengalami gejala psoriasis atau stres yang berkepanjangan. Semoga dengan upaya yang tepat, risiko psoriasis pada pria dapat diminimalkan dan kualitas hidup mereka dapat meningkat.